Adobo: Salah Satu Hidangan Asal Filipina yang Populer

                        

Adobo adalah salah satu hidangan tradisional Filipina yang paling dikenal dan disukai, baik oleh penduduk setempat maupun pengunjung internasional. Hidangan ini dikenal dengan rasa gurih, asam, dan manis yang kaya, yang berasal dari bumbu khas yang digunakan dalam proses memasaknya. Meskipun setiap keluarga dan daerah di Filipina mungkin memiliki variasi resepnya sendiri, adobo umumnya terdiri dari daging (seperti ayam atau babi) yang dimasak dalam campuran cuka, kecap, bawang putih, dan rempah-rempah.

Sejarah dan Asal Usul Adobo

Nama "adobo" berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "marinade" atau "bumbu". Meskipun namanya dipengaruhi oleh kolonisasi Spanyol di Filipina, adobo sudah ada bahkan sebelum kedatangan orang Spanyol pada abad ke-16. Orang Filipina telah lama menggunakan cuka sebagai bahan pengawet alami untuk daging dan makanan laut, mengingat iklim tropis yang lembab di Filipina yang dapat membuat makanan cepat rusak. Teknik memasak dengan cuka ini kemudian dipadukan dengan pengaruh Spanyol, yang menambahkan kecap dan rempah-rempah, menghasilkan hidangan adobo yang kita kenal sekarang.

Bahan-bahan Utama Adobo

Meskipun ada berbagai variasi adobo di seluruh Filipina, beberapa bahan utama biasanya tetap sama, termasuk:

1. Daging: Adobo biasanya menggunakan daging ayam atau babi, tetapi beberapa versi juga menggunakan daging sapi, ikan, atau bahkan tahu dan tempe untuk versi vegetarian.

   

2. Cuka: Cuka adalah bahan utama yang memberi adobo rasa asam yang khas dan juga bertindak sebagai bahan pengawet alami.

3. Kecap: Kecap memberikan rasa asin dan warna coklat yang khas pada hidangan.

4. Bawang Putih: Bawang putih ditumis untuk memberi aroma harum dan rasa yang kuat.

5. Daun Salam dan Merica Hitam: Daun salam digunakan untuk memberi aroma rempah yang segar, sedangkan lada hitam menambah sedikit rasa pedas.

6. Gula: Beberapa variasi adobo juga menambahkan sedikit gula untuk memberikan sentuhan rasa manis.

Cara Memasak Adobo

Proses memasak adobo cukup sederhana namun membutuhkan waktu untuk memastikan bumbu meresap dengan baik ke dalam daging. Berikut langkah-langkah dasar memasak adobo:

1. Marinasi: Daging biasanya direndam terlebih dahulu dalam campuran cuka, kecap, bawang putih, daun salam, dan merica hitam. Marinasi ini dapat berlangsung beberapa jam atau bahkan semalaman agar bumbu benar-benar menyerap.

2. Tumis: Setelah daging dimarinasi, bawang putih dan daging ditumis hingga berwarna kecoklatan untuk memberikan tekstur dan aroma.

3. Rebus: Setelah ditumis, daging direbus dalam campuran marinasi hingga empuk. Proses perebusan ini memungkinkan rasa cuka dan kecap menyerap lebih dalam ke dalam daging, menciptakan rasa yang kompleks dan kaya.

4. Pengentalan: Setelah daging matang, kuah biasanya dikentalkan hingga menjadi saus yang melapisi daging dengan sempurna.

Variasi Adobo

Adobo memiliki banyak variasi tergantung pada wilayah dan preferensi pribadi. Beberapa variasi populer termasuk:

- Adobo sa Gata: Menggunakan santan untuk memberikan tekstur yang lebih kaya dan rasa yang lebih lembut pada hidangan.

- Adobo Ilonggo* Menggunakan kecap ikan sebagai pengganti kecap, memberi rasa yang lebih asin dan beraroma laut.

- Adobong Puti: Versi ini hanya menggunakan cuka tanpa kecap, menghasilkan rasa yang lebih asam dan warna yang lebih terang.

Adobo tidak hanya populer di Filipina, tetapi juga mulai dikenal di berbagai negara lain karena cita rasanya yang unik dan mudah disukai. Banyak restoran di luar Filipina yang mulai menyajikan adobo sebagai bagian dari menu internasional mereka, terutama di negara-negara dengan komunitas diaspora Filipina yang besar.

Adobo adalah bukti kekayaan kuliner Filipina yang dipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan penggunaan bahan-bahan lokal. Hidangan ini tetap menjadi favorit di meja makan masyarakat Filipina dan terus mendapatkan pengakuan di kancah kuliner internasional. Rasanya yang seimbang antara asam, asin, dan manis membuat adobo menjadi hidangan yang sempurna untuk dinikmati kapan saja.

Penulis : Josephine Chandra