Halo food lovers! kalian pada suka sama durian gak nih? Buah yang satu itu memang merupakan salah satu buah yang paling ikonik dan kontroversial di Asia Tenggara. Dengan kulit berduri tajam dan aroma yang khas sering kali dianggap terlalu menyengat bagi sebagian orang, namun durian memiliki tempat istimewa di hati para pecintanya. Di balik baunya yang tajam, tersimpan daging buah yang lembut, manis, dan creamy, memberikan sensasi rasa yang sulit digambarkan dengan kata-kata, betul gak nih food lovers?
Durian memang seringkali dijadikan sebagai bahan dasar berbagai olahan makanan seperti pancake durian, es krim durian, pie susu durian, dan sebagainya. Tentunya jika kita mendengar tentang olahan makanan tersebut, pasti akan terlintas di benak kita bahwa rasa manis dari daging durian akan mendominasi saat dipadukan bahan pelengkap lainnya. Namun, apakah food lovers pernah membayangkan jika cita rasa manis dari daging durian tersebut dipadukan dengan sambal yang didominasi oleh rasa pedas? kedengarannya aneh tetapi menarik bukan.
Bagi food lovers yang merupakan pecinta durian, rasanya sayang jika kurang familiar dengan salah satu hidangan unik yang mungkin belum terlalu dikenal luas, yakni 'sambal tempoyak durian'. Dari namanya saja, mungkin sebagian besar dari kita akan merasa heran, "Sambal kok pakai durian?" Ya, sambal yang satu ini benar-benar memadukan kelezatan pedas dengan manis khas durian yang difermentasi, menciptakan perpaduan rasa yang sangat menggugah selera, lho!
Sumber: Pinterest.com
Apa itu sambal tempoyak durian?
Sambal tempoyak adalah salah satu kuliner khas dari etnis Melayu di Pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahan utama sambal ini adalah tempoyak, yakni durian yang sudah difermentasi. Jika biasanya kita menikmati durian dalam bentuk buah segar dengan rasa manis dan aroma kuat, tempoyak menghadirkan sisi lain dari durian. Proses fermentasi ini membuat tekstur dan rasa durian berubah menjadi lebih asam, namun tetap menyisakan sedikit rasa manis yang membuatnya menjadi legit. Durian yang digunakan biasanya adalah durian yang sudah terlalu matang, sehingga tak lagi pas untuk disantap langsung, tetapi justru cocok untuk diolah menjadi tempoyak.
Proses fermentasinya cukup sederhana. Daging buah durian diambil, lalu ditambahkan sedikit garam, dan disimpan dalam wadah tertutup selama 3 hingga 5 hari hingga rasanya berubah. Hasil akhirnya adalah bahan dasar sambal yang kaya akan umami dan memiliki karakteristik asam yang unik.
Mengapa sambal tempoyak durian begitu istimewa?
Mungkin food lovers bertanya-tanya apa sih yang manjadi keistimewaan dari sambal tempoyak ini? Kita bisa lihat bahwa sambal tempoyak durian adalah salah satu contoh sempurna bagaimana kuliner Nusantara sangat kaya akan kreativitas. Bagi sebagian orang, durian bisa jadi buah yang kontroversial karena aromanya yang kuat. Namun, di tangan masyarakat Sumatra, durian bisa diubah menjadi hidangan yang sangat berbeda dan jauh dari kesan manis yang biasa kita bayangkan dan rasakan.
Kelebihan utama sambal tempoyak ada pada keberanian dalam memadukan rasa. Di satu sisi, ada sensasi pedas yang khas dari cabai dan di sisi lain tempoyak memberikan dimensi rasa yang lebih kompleks dengan asam dan manis yang muncul dari hasil fermentasi durian. Perpaduan ini menghasilkan pengalaman makan yang unik dan tak terlupakan untuk para penikmatnya.
Sambal tempoyak durian memang bukan sambal biasa. Di balik keunikannya, ada kekayaan budaya dan tradisi yang patut kita banggakan sebagai bagian dari ragam kuliner Asia terutama dari negara asalnya yaitu Nusantara. Jadi, apakah food lovers tertarik mencoba?
Writer: Jessica Maria
Menarik nih guys boleh dicoba
ReplyDeleteWahh jadi pengen nyoba
ReplyDeleteWAAA DURENN ❤️
ReplyDeleteawalnya gasuka duren, abis liat ini jadi pengen coba
ReplyDelete