Minuman Teh Susu Asin ? Ini dia Suutei Tsai Minuman Khas Mongolia



Suutei Tsai, atau dikenal juga sebagai teh susu asin, adalah salah satu minuman tradisional paling khas dari Mongolia. Minuman ini mencerminkan gaya hidup masyarakat Mongolia yang erat kaitannya dengan peternakan dan kondisi geografisnya yang keras, di mana makanan dan minuman bergizi sangat penting untuk bertahan hidup. Secara harfiah, "suutei" berarti "susu" dan "tsai" berarti "teh," menggambarkan komponen utama minuman ini, yaitu teh dan susu.

Suutei Tsai dibuat dari campuran teh hijau, susu (biasanya dari sapi, kambing, atau yak), garam, dan terkadang sedikit mentega. Berikut adalah cara umum membuat Suutei Tsai:

  1. Rebus teh: Teh hijau diseduh dengan air mendidih hingga warna teh keluar.
  2. Tambahkan susu: Setelah teh matang, susu ditambahkan ke dalam rebusan teh. Takaran susu dan teh bervariasi, namun biasanya lebih banyak susu dibanding teh.
  3. Tambahkan garam: Sedikit garam kemudian ditambahkan ke dalam campuran tersebut. Penambahan garam ini memberikan rasa yang khas dan membedakannya dari teh susu manis yang lebih dikenal di berbagai belahan dunia.
  4. Aduk dan sajikan: Setelah semuanya tercampur rata, Suutei Tsai siap disajikan dalam cangkir hangat.
Beberapa versi Suutei Tsai juga menambahkan mentega atau lemak domba untuk menambah rasa dan kalori, terutama di daerah pegunungan atau selama musim dingin yang ekstrem. Ini memberikan rasa gurih yang lebih kaya dan memberikan energi ekstra bagi mereka yang tinggal di lingkungan yang keras.

Bagi banyak orang yang belum terbiasa, rasa Suutei Tsai bisa terasa unik atau bahkan mengejutkan karena perpaduan antara teh, susu, dan garam yang jarang ditemukan dalam tradisi teh di luar Mongolia. Namun, di Mongolia, minuman ini sangat dihargai karena memberikan kehangatan dan energi, serta memiliki rasa yang lembut dan gurih.

Suutei Tsai tidak hanya diminum sebagai minuman, tetapi juga sering dikonsumsi bersama makanan lain, seperti boortsog (sejenis roti goreng) atau aaruul (keju kering Mongolia). Minuman ini bisa menjadi bagian dari sarapan atau disajikan sepanjang hari.


Penulis : Cindy Kho

Comments

Popular posts from this blog

Balut: Menguak Tradisi dalam Makanan Filipina yang Ikonik

Dingin, Pedas, dan Tak Biasa: Menggali Keunikan Kuliner Korea di Layar Kaca

Mengenal Sambal Tempoyak Durian: Cita Rasa Unik dari Fermentasi Durian