Perbandingan Street Food Khas Thailand, Korea, dan Indonesia: Apa yang Bikin Mereka Unik?

Food lovers sadar gak sih bahwa ketika kita membicarakan street food di Asia, Thailand, Korea, dan Indonesia adalah tiga negara yang sering muncul di daftar teratas. Setiap negara memang memiliki makanan jalanan yang bukan hanya memanjakan lidah, tapi juga menceritakan kisah tentang budaya lokal mereka. Street food ini adalah perpaduan sempurna antara tradisi, selera unik, dan cara hidup sehari-hari. Mari kita telusuri tiga street food ikonik dari masing-masing negara tersebut: Pad Thai dari Thailand, tteokbokki dari Korea, dan gultik dari Indonesia, dan lihat apa yang membuat mereka istimewa.

1. Pad Thai – Thailand

Sumber: endeus.tv

Untuk rasanya sendiri, Pad Thai punya rasa yang kompleks tapi harmonis. Ada manis dari gula aren, asam dari jeruk nipis, pedas dari cabai, dan gurih dari kecap ikan serta kacang. Setiap suapan menciptakan keseimbangan rasa yang membuatnya sangat memuaskan. Sedangkan untuk bahan dasarnya sendiri terdiri dari mi beras, telur, udang, tauge, daun bawang, kacang tanah, dan kecap ikan. Kombinasi ini memberikan Pad Thai tekstur yang renyah dan kenyal, sesuatu yang sangat disukai food lovers yang berminat. Dilihat dari sisi budaya, Pad Thai muncul dari kebutuhan sejarah. Di masa Perang Dunia II, Thailand mengalami kekurangan beras. Mi beras diperkenalkan sebagai alternatif, dan kini Pad Thai menjadi makanan nasional. Street food ini mewakili semangat adaptasi dan kreativitas Thailand dalam menghadapi tantangan.

2. Tteokbokki – Korea
Sumber: lunacafenz.com

Untuk rasanya sendiri, Tteokbokki adalah makanan berbasis kue beras (tteok) dengan saus gochujang (pasta cabai) yang kental, menciptakan rasa pedas dan sedikit manis. Rasanya yang tajam dan panas bikin tteokbokki jadi comfort food yang sempurna untuk cuaca dingin. Bahan dasar dari tteokbokki sendiri terdiri dari Tteok (kue beras), eomuk (fish cake), telur, dan saus gochujang. Makanan ini kental dan sedikit chewy, memberikan pengalaman makan yang memuaskan untuk penggemar tekstur yang kenyal dan pedas. Tteokbokki berasal dari dapur istana Dinasti Joseon, tetapi sekarang lebih dikenal sebagai street food murah yang dapat ditemukan di seluruh Korea. Makanan ini mencerminkan perpaduan antara tradisi dan juga budaya modern. Popularitas tteokbokki di Korea juga mendapat dorongan dari drama korea yang sedang hype.

3. Gultik (Gulai Tikungan) – Indonesia
Sumber: depok.inews.id

Gultik menawarkan rasa gurih dan sedikit pedas dari kuah gulai yang kaya rempah. Aroma daun salam, kunyit, dan lengkuas memberikan rasa yang otentik dan intens, menjadikannya street food favorit yang mewakili kekayaan bumbu khas Indonesia. Bahan dasarnya sendiri terdiri dari daging sapi, kuah santan, dan berbagai bumbu rempah seperti jahe, kunyit, serai, serta cabai. Kuah santannya yang creamy memberikan tekstur halus yang kaya akan rasa. Gultik identik dengan Jakarta dan kerap dijumpai di tikungan jalan (makanya disebut gulai tikungan). Makanan ini menjadi bagian dari kehidupan malam Jakarta, sering dinikmati oleh pekerja malam atau anak muda setelah nongkrong. Sederhana namun otentik, Gultik menunjukkan sisi kasual dan hangat dari street food Indonesia.

Perbandingan Ketiganya: Apa yang Membuat Mereka Unik?
1. Rasa
Ketiganya memiliki profil rasa yang sangat berbeda. Pad Thai adalah harmoni antara manis, asam, dan gurih, tteokbokki lebih menonjolkan pedas yang hangat dan chewy, sementara gultik mengandalkan kekayaan rempah dengan rasa yang gurih dan creamy.
2. Bahan dasar
Bahan utama yang digunakan menunjukkan kearifan lokal. Mi beras di Pad Thai berasal dari surplus beras di Thailand, kue beras di tteokbokki mencerminkan sejarah kerajaan Korea, dan daging berempah gultik adalah bentuk adaptasi Indonesia terhadap rempah-rempah lokal yang melimpah.
3. Budaya
Ketiganya mencerminkan budaya masing-masing. Pad Thai mencerminkan semangat inovatif Thailand, tteokbokki merefleksikan perpaduan antara warisan kerajaan dan ke-modern-an, sementara gultik adalah cerminan dari street food Indonesia yang merakyat dan ramah.

kalau food lovers seorang traveler atau street food enthusiast, apakah tertarik untuk mencoba?


Writer: Jessica Maria




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Balut: Menguak Tradisi dalam Makanan Filipina yang Ikonik

Dingin, Pedas, dan Tak Biasa: Menggali Keunikan Kuliner Korea di Layar Kaca

Mengenal Sambal Tempoyak Durian: Cita Rasa Unik dari Fermentasi Durian