Ulat Sagu di Korea: Cemilan dengan Sentuhan Modern


Di Korea, ulat sagu dijadikan hidangan dengan berbagai cara memasak yang berbeda, seperti dipanggang, digoreng, atau bahkan diolah menjadi hidangan seperti sup atau snack. Ulat sagu dijadikan cemilan karena beberapa alasan yaitu :

  1. Nutrisi yang Tinggi: Ulat sagu mengandung protein yang sangat tinggi, serta lemak sehat dan sejumlah mineral penting. Di tengah minat yang terus berkembang terhadap pola makan sehat dan berkelanjutan, ulat sagu memberikan alternatif cemilan yang bergizi.

  2. Makanan Berkelanjutan: Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari industri peternakan, ulat sagu dan serangga lainnya dianggap sebagai solusi yang lebih ramah lingkungan. Ulat sagu memiliki jejak karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan hewan ternak tradisional, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan dalam industri makanan.

  3. Tekstur dan Rasa yang Unik: Ulat sagu yang digoreng atau dipanggang memiliki tekstur yang renyah dengan rasa yang sedikit gurih. Bagi sebagian orang, rasa ini memberikan pengalaman kuliner yang berbeda, dan cocok sebagai cemilan ringan.

Beberapa perusahaan makanan di Korea bahkan telah membuat produk kemasan ulat sagu dalam bentuk cepat saji, seperti camilan goreng atau makanan kalengan. Produk-produk ini dijual di supermarket atau toko makanan khusus, bahkan terkadang dijadikan pilihan oleh mereka yang tertarik mencoba tren kuliner yang lebih eksotis dan berbeda.

Penulis : Cindy K


Comments

Popular posts from this blog

Balut: Menguak Tradisi dalam Makanan Filipina yang Ikonik

Dingin, Pedas, dan Tak Biasa: Menggali Keunikan Kuliner Korea di Layar Kaca

Mengenal Sambal Tempoyak Durian: Cita Rasa Unik dari Fermentasi Durian