Sup Ayam Ginseng Korea yang Lebih dari Sekadar Hidangan, Melainkan Tradisi Kesehatan
Apakah food lovers pernah nonton mukbang Korea di YouTube, kayak yang sering dibikin sama Hamzy, Tzuyang atau foodies Korea lainnya, di mana mereka makan satu ekor ayam dengan kuah kaya kaldu ginseng? Atau mungkin nonton K-drama dan lihat karakter utamanya menikmati semangkuk sup ayam panas saat mereka kelelahan? Bisa jadi itu adalah Samgyetang, sup ayam ginseng Korea yang bukan cuma lezat, tapi juga punya makna mendalam dalam budaya kuliner Korea. Samgyetang bukan hanya soal kenyang, tapi juga bagian dari tradisi kesehatan yang sudah berakar dalam kehidupan masyarakat Korea selama berabad-abad.
Samgyetang adalah sup ayam utuh yang diisi dengan nasi ketan, ginseng, bawang putih, jujube (kurma merah), dan rempah-rempah lainnya. Ayam tersebut direbus selama berjam-jam hingga menghasilkan kaldu kaya rasa dan hangat, dipercaya dapat menyegarkan tubuh dan meningkatkan stamina. Menariknya, meskipun Samgyetang adalah sup panas, hidangan ini sering dinikmati di musim panas, tepatnya saat periode Sambok—hari-hari terpanas dalam kalender Korea. Konsep “melawan panas dengan panas” membuat hidangan ini sangat populer di tengah cuaca ekstrem, di mana tubuh butuh energi lebih untuk bertahan.
Selain terkenal di acara mukbang maupun acara serial drama yang seringkali menghadirkan Samgyetang sebagai bagian dari sajian makanan yang ada, Samgyetang juga punya tempat khusus dalam budaya Korea. Ini adalah salah satu makanan yang sering direkomendasikan oleh dokter tradisional di Korea untuk pemulihan tubuh setelah sakit. Ginseng sebagai bahan utama memberikan efek revitalisasi yang kuat, membantu menjaga daya tahan tubuh, dan memperbaiki energi. Di tengah tren globalisasi kuliner Korea akibat adanya paparan hallyu wave, banyak turis yang datang ke Korea untuk mencicipi Samgyetang di restoran legendaris seperti Tosokchon dan Baengnyeon Samgyetang, yang terkenal dengan rasa autentiknya dan manfaat kesehatan yang ditawarkannya.
Generasi muda Korea dan foodies global mulai mengapresiasi kembali tradisi kuliner ini dengan mempopulerkannya di media sosial dan menjadikannya bagian dari pengalaman kuliner yang wajib dicoba. Meski saat ini Samgyetang juga bisa dinikmati dalam bentuk instan atau di restoran modern, makan Samgyetang di restoran tradisional masih memberikan pengalaman yang otentik. Jadi apakah food lovers tertarik untuk mencoba?
Writer: Jessica Maria
Wahh sering juga nih nontonin hamzy
ReplyDeleteEnak nih makan sup kalau lagi hujan
ReplyDelete